Cerpen Lelaki Gagah 4

: 11:26:00 PM

AKU sedang melakukan review penjualan yang membuat bosku marah besar tadi pagi. Malam hampir sampai puncaknya di luar sana. Keanu sudah lama tidur. Ponselku bergetar, pasti dari istriku yang menanyakan kondisi Keanu hari ini. Aku keliru. Yang terpampang adalah nomor asing itu lagi dengan pesan: Selamat istirahat lelaki gagah. Senang bisa melihatmu dari dekat lagi. Pikiranku kembali berputar, menebak-nebak siapakah sang pengirim sebenarnya?

April atau Dyas? Dari pertemuan kemarin, aku merasakan pendar mata mereka yang gembira saat berbicara denganku. Tapi bisa juga Yvonne.

Tapi mana mungkin Yvonne? Ia kemarin juga datang membawa dua anaknya. Dulu aku memang sempat dekat dengannya ketika ia tertarik untuk bergabung dengan tim basket. Tapi kami tak pernah benar-benar pacaran. Atau barangkali Pingkan? Aku teringat lagi tatapan matanya yang seolah ingin menyampaikan sesuatu. Ah, bisa juga Rosana! Bukankah kemarin ia menyebut 'Alexku yang ganteng'?

Sebetulnya bisa saja aku menelepon balik nomor pengirim SMS ini. Tapi rasanya terlalu mudah. Aku memutuskan untuk sedikit bermain-main. Tak ada ruginya untuk sebuah masa silam yang sudah tenggelam. Maka kuketik: Have a nice sleep too, sweetie. Big hug. Lama tak ada balasan, sampai aku tertidur.

Esok paginya aku melihat dua pesan di inbox. Yang pertama dikirimkan semalam, sekitar 30 menit setelah aku tertidur: Thx sudah balas SMS-ku. Semoga setelah ini kamu nggak terganggu kalau aku sering kirim SMS. Pesan kedua masuk tadi pagi, ketika aku sedang mandi: Pagi, lelaki gagah. Semoga harimu indah sampai malam nanti. Penggemarmu.

Sekarang aku khawatir. Siapa pun perempuan yang mengirimkan SMS ini, ia tak menyembunyikan lagi perasaan yang sesungguhnya kepadaku. Maka aku diamkan saja pesannya tanpa balasan. Sepanjang siang itu, tak ada lagi SMS darinya, kecuali saat malam tiba dan ia mengirimkan pesan seperti malam kemarin: Lelaki gagah apa kabar? Hari ini konsentrasiku agak kacau. Aku selalu ingat kamu.

Pagi datang dan pesan misterius itu kembali terpampang: Kok SMS-ku kemarin nggak dijawab? Kamu marah ya karena aku menyembunyikan identitas? Jangan khawatir, aku tak akan merebutmu dari istrimu yang beruntung. Aku cuma menyampaikan perasaan yang tertunda 15 tahun, lelaki gagah...bersambung