Cerpen Lelaki Gagah 2

: 11:23:00 PM

Telepon selulerku di atas meja bergetar. Astaga, aku belum sempat mematikannya. Hal sepele seperti ini pasti membuat direkturku tambah murka. Ia sudah ribuan kali menyatakan ponsel harus off setiap rapat berlangsung. Tapi kali ini tak terdengar amarah dari ujung seberang. Direktur utama memberikan isyarat lewat matanya seakan-akan aku diizinkan untuk membaca pesan masuk. Ia berdiri sembari merapikan jas Armaninya. "Aku tak ingin angka-angka ini muncul lagi tiga bulan ke depan, Pak Alex." Katanya sembari berjalan keluar ruangan tanpa menunggu jawabanku. Peserta rapat membubarkan diri dengan cepat.

Aku membaca SMS: Hai Alex, ramai sekali reuni kemarin ya? Aku senang acara sukses. Sedang sibuk apa sekarang?

Aku tak melihat nama pengirim muncul di layar teleponku, kecuali sederet nomor yang belum kukenal. Tapi melihat pesannya, pastilah ia salah seorang dari 400 alumni yang hadir kemarin. Maka kubalas: Ya, sukses krn alumni aktif. Btw, nmr ini blm ada di memory sy. Blh tahu ini siapa?

Jeda sebentar sebelum jawaban masuk: Pengagummu sejak SMA. Berapa anakmu sekarang, lelaki gagah?

Jawaban yang tak kusangka, tapi kutanggapi juga: Anak 1, kmrn sy bawa. Kini aku penasaran seperti apa jawabannya. Tak lebih dari 5 detik penantianku: O ya? Yang kuperhatikan kemarin cuma ayahnya. Boleh 'kan?

Aku putuskan untuk tak menanggapi lebih lanjut. Akan kutanyakan pada salah seorang teman tentang nomor misterius ini...bersambung